Minggu, 17 Juni 2012

Jenis Jaringan Berdasarkan Metode Koneksinya



Berdasarkan metode koneksinya, jaringan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu jaringan berkabel (wireline network) dan jaringan tanpa kabel (wireless network).

A. Jaringan berkabel

            Jaringan berkabel merupakan jaringan yang menggunakan kabel listrik untuk menghubungkan anggota jaringan. Ada beberapa macam kabel yang biasa digunakan dalam jaringan, yaitu kabel koaksial (coaxial), twisted pair, yang meliputi kabel UTP dan kabel STP, serta serat optic.

§                  Kabel koaksial (coaxsial)


Kabel koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal-sinyal listrik.kabel inimemiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televise. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak relative dekat dengan jarak maksimum 2.000 km. kabel koaksial mempunyai keunggulan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahan kabel koaksial :

   ¨     Keunggulan kabel koaksial
Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal-sinyal listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi. Perambatan energy elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh interferensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikian rupa.

   ¨     Kelemahan kabel koaksial
Walaupun kabel koaksial pada dasarnya memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam proses transmisi, dalam segi ekonomi,system penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal. Lebar bidang frekuensi dalam kabel koaksial hanya terbatas oleh gain (pengerasan) yang dikehendaki, yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal yang baik. Dalam suatu jarak tertentu, transmisi sinyal-sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian repeater yang terbuat dari tabung electron pada jalur tersebut agar penyampaian komunikasi terjalin lebih baik.

Satu kelemahan yang juga melanda kabel koaksial yakni adanya pengaruh yang besar dari variasi temperatur. Hal ini dapat berpengaruh pada mutu dan kualitas pada system koaksial tersebut. Masalah ini kemudian ditanggulangi dengan adanya penanaman kabel di dalam tanah dan juga mengandalkan bantuan repeater yang bertugas sebagai penyeimbang tambahan terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel.

Kabel koaksial mempunyai dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
v    Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
  • Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
  • Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
  • Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
  • Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
  • Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
  • Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
  • Setiap segment harus diberi ground.
  • Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
  • Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
v    Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
  • Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
  • Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
  • Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
  • Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
  • Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
  • Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
  • Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
  • Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
  • Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
§                  Twisted Pair Ethernet, terbagi menjadi 2 jenis yaitu shielded dan unshielded.
v  Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
Sebetulnya kabel STP  sama saja dengan kabel utp,hanya saja kabel STP memiliki kawat yang lebih besar dan memiliki isolasi pelindung yang berguna untuk mencegah gangguan interferensi.

v Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel twisted pair dibuat dari dua kabel yang diputar enam kali per-inchi untuk memberikan perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau tahanan listrik yang konsisten. Nama yang umum digunakan untuk kawat ini adalah IBM jenis/kategori 3. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
 







                                                                                                                                                              
§                  Kabel Serat Optik (Fiber Optik)

            Kabel ini memberikan kecepatan transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.


2 komentar:

  1. jaringan yang ga pke kabel koq ga ada?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, kalo kurang lengkap. ini juga tugas dari sekolah. entar untuk yang lebih baiknya bakal diperbarui deh,.

      Hapus