“Pak, titip sepedanya, ya?” kata Nadia
pada penjaga sekolah sambil meletakkan sepeda lalu berlari masuk bus tanpa
mendengar keluh dari penjaga sekolah.
Nadia
bergegas mencari tempat duduk. Diselusurinya bus dari depan sampai belakang.
Terdengar suara-suara protes atas keterlambatannya. Salah satu yang terdengar
ialah seorang dari mereka yang berkata, “emang kamu ini siapa? Membuat orang
menunggu.....” dia juga menangkap pandangan-pandangan mata yang mencemooh
dirinya. Dengan nafas masih terengah-engah ia duduk di kursi paling belakang
karena semua kursi telah penuh. Setelah duduk, satu per satu bus terlihat mulai
berangkat. Tak lupa dengan makanan yang dibawanya, ia langsung menyantapnya.
Malang, 10 Juli 2012
Buat: Kakak tersayang
Hai, Kak. Apa kabar? Aku harap
baik. Di sini aku dan Ayah baik, jangan mengkhawatirkan keadaan kami. Kami
sangat merindukan Kakak. Mungkin kami akan mengunjungi Kakak. Eh ya,
bagaimana sekolah baru Kakak? Namanya apa? Kalo nggak salah namanya kok
lucu banget.
Aku
kirim surat ini sebenarnya ingin menanyakan sesuatu. Apa Kakak dapat kabar
dari Mama dan Diska? Lama aku tidak mendengar kabar mereka lagi. Jika Kakak
tahu, jangan lupa beritahu aku. OK?
Satu
lagi Kak, sarung tangan baseball aku yang ketinggalan dikirim juga, ya
please?
Dah
gitu aja, ya Kak. Jangan lupa dibalas.
Adikmu,
Ardi
Ardi Cakep
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar