Berdasarkan
metode koneksinya, jaringan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu jaringan berkabel
(wireline network) dan jaringan tanpa kabel (wireless network).
A. Jaringan berkabel
Jaringan
berkabel merupakan jaringan yang menggunakan kabel listrik untuk menghubungkan
anggota jaringan. Ada beberapa macam kabel yang biasa digunakan dalam jaringan,
yaitu kabel koaksial (coaxial), twisted pair, yang meliputi kabel UTP dan kabel
STP, serta serat optic.
§
Kabel
koaksial (coaxsial)
Kabel koaksial
adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas menyalurkan setiap
informasi yang telah diubah menjadi sinyal-sinyal listrik.kabel inimemiliki
kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup
mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televise. Kabel
koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal yang berjarak relative
dekat dengan jarak maksimum 2.000 km. kabel koaksial mempunyai keunggulan dan
kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahan kabel koaksial :
¨ Keunggulan kabel
koaksial
Kabel jenis ini
mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal-sinyal listrik yang lebih besar
dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial
memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
Perambatan energy elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari
pengaruh interferensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya
yang sedemikian rupa.
¨ Kelemahan kabel
koaksial
Walaupun kabel
koaksial pada dasarnya memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam proses
transmisi, dalam segi ekonomi,system penyaluran informasi menggunakan kabel ini
memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal.
Lebar bidang frekuensi dalam kabel koaksial hanya terbatas oleh gain
(pengerasan) yang dikehendaki, yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal
yang baik. Dalam suatu jarak tertentu, transmisi sinyal-sinyal elektromagnetik harus
diangkat dengan serangkaian repeater yang terbuat dari tabung electron pada
jalur tersebut agar penyampaian komunikasi terjalin lebih baik.
Satu kelemahan
yang juga melanda kabel koaksial yakni adanya pengaruh yang besar dari variasi
temperatur. Hal ini dapat berpengaruh pada mutu dan kualitas pada system
koaksial tersebut. Masalah ini kemudian ditanggulangi dengan adanya penanaman
kabel di dalam tanah dan juga mengandalkan bantuan repeater yang bertugas
sebagai penyeimbang tambahan terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi
dalam kabel.
Kabel koaksial mempunyai dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai
diameter lebih kecil).
v Thick coaxial cable (Kabel Coaxial
“gemuk”)
Kabel
coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5,
dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna
kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick
Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet,
atau bahkan cuman disebut sebagai yellow
cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai
spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung harus diterminasi
dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah
dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab
resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
- Maksimum 3 segment dengan
peralatan terhubung (attached
devices) atau berupa populated
segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai
pemancar tambahan (external
transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi
100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel per
segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment
adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi
ground.
- Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel
utama ke perangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5
meter).
v Thin coaxial cable (Kabel Coaxial
“Kurus”)
Kabel
coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan
sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE
802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna
hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini,
misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan,
harus mengikuti aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung kabel diberi
terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah
1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksimum
terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
- Kartu jaringan cukup
menggunakan transceiver yang
onboard, tidak perlu
tambahan transceiver,
kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment
terhubung satu sama lain (populated
segment).
- Setiap segment sebaiknya
dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar
T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
- Maksimum panjang kabel dalam
satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
- Setiap segment maksimum
mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
§
Twisted Pair Ethernet, terbagi menjadi 2 jenis yaitu
shielded dan unshielded.
v
Kabel
Shielded Twisted Pair (STP)
Sebetulnya kabel STP
sama saja dengan kabel utp,hanya saja kabel STP memiliki kawat yang
lebih besar dan memiliki isolasi pelindung yang berguna untuk mencegah gangguan
interferensi.
v Kabel
Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel twisted pair dibuat dari dua
kabel yang diputar enam kali per-inchi untuk memberikan perlindungan terhadap
interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau tahanan listrik yang
konsisten. Nama yang umum digunakan untuk kawat ini adalah IBM jenis/kategori
3. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja
untuk jaringan skala kecil.
§
Kabel Serat Optik (Fiber Optik)
Kabel ini memberikan kecepatan transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.
jaringan yang ga pke kabel koq ga ada?????
BalasHapusMaaf, kalo kurang lengkap. ini juga tugas dari sekolah. entar untuk yang lebih baiknya bakal diperbarui deh,.
Hapus