Minggu, 17 Juni 2012

WIF ( What I Feel )


WIF (What I Feel)
Dalam hidupku, aku suka menempatkan orang-orang di sekitarku sebagai awak di kapal khayalan yang aku buat sendiri. Indish Pearl, begitu aku menamainya. Kapal ini dibuat di kepulauan Hindia. Berlayar dengan misi mencari dunia baru, yang tak lain adalah misi paling tidak mungkin terlaksana, yaitu misi untuk menemukan kepulauan surga yang telah menjadi legenda pada zaman itu. Pelayaran ini, aku pelopori karena aku yakin bahwa itu bukan legenda belaka, atau bahkan mungkin hanya dongeng sebelum tidur bagi anak-anak. Sepenuh hati hal ini aku kerjakan. Aku telah merancang apa saja yang harus aku lakukan, walau ini pastinya akan menjadi pelayaran yang tak mudah, penuh petualangan seru, dan rintangan yang berat. Aku biayai sendiri pelayaran ini, aku desain sendiri kapal ini, dan aku selalu mengawasi setiap jengkal pengerjakan kapal ini. Untuk awaknya, aku tak butuh pikir panjang karena orang-orang itu sendiri yang akan menghampiriku dan menawarkan diri mereka. Walau dalam kenyataan mereka adalah kawan yang mau tidak mau sekelas denganku karena kelas ini juga telah ditentukan dari sananya.

“Aku adalah kapten kapal Indish Pearl ini, panggilah aku kapten dan turuti perintahku jika masih ingin berada di kapal ini, apa kalian semua mengerti?”
Aku adalah orang yang paling berkuasa di sini. Ini kapalku, semua ini atas usahaku pribadi. Aku tinggal menempatkan mereka semauku. Aku akan menempatkan orang yang aku anggap baik di tempat yang sesuai di posisi terhormat dan mudah dikerjakan. Begitu pula sebaliknya, orang yang aku anggap jahat akan mendapat tempat paling menderita di sini.
Di sini, tentu saja aku yang menjadi kapten utama. Sudah aku putuskan untuk memilih 4 asisten kapten. Pertama, adalah Sanssa. Satu-satunya yang aku percaya sebagai penggantiku. Dia setia, patuh, dan dapat mengambil keputusan yang tepat pada saat-saat yang paling genting sekalipun. Dia wanita yang kuat, pemegang sabuk hitam dunia persilatan, merupakan cucu dari penjelajah terkenal penemu benua hitam, dia begitu terdidik dengan baik, memiliki intelegensi yang tinggi, secara fisik dia juga lumayan cantik, kakinya jenjang, badannya tinggi, rambutnya hitam lebat sedikit ikal, seorang yang periang, mudah bergaul, dan gaya bicaranya yang jelas serta jujur membuatku suka padanya. Menilai orang itu bukan hanya sebatas fisiknya, tapi juga hatinya. Dan Yanssa memiliki itu, ia pantas mendapat posisi yang terhormat ini.
Kedua, ada Zack. Ia mampu memimpin masa dengan bijak dan loyal, pandai membaca situasi yang akan terjadi di kapal ini, penasihat yang ulung, seorang yang adil, sistematis, teliti dalam menganalisa dan mampu menyatukan semua awak dengan baik. Zack sangat membantu saat aku tak mampu lagi mengontrol situasi di kapal. Sifatnya yang tak bisa diam dalam bekerja itu membuatku merasa memiliki hiburan tersendiri. Beda dengan cara kerja yang tadi aku jelaskan, sebagai manusia biasa dia juga memiliki cara bergaul yang seru. Badannya gemuk, kulitnya hitam, dia begitu menggemaskan. Dia humoris, sering membawa atmosfir yang ceria pada awak lain. Sikapnya kadang–kadang begitu tak lazim. Dia agak jorok, suka bertingkah konyol, dan jahilnya bukan main. Yang penting dia melakukan itu semua dengan tulus, tak ada maksud lain selain untuk berbuat baik.
Ketiga, posisi ini diisi oleh Owan. Seorang anak Perdana Menteri yang dikenal sebagai tangan dingin. Namun, sepertinya tidak demikian untuk anaknya yang satu ini. Owan adalah seorang playboy KW 1. Wajahnya tampan, badannya tinggi, kulitnya putih, kendati begitu dia tidak bisa dicap sebagai pria yang cantik. Wajah tengilnya itu menciptakan kesan yang nakal. Ia memiliki jiwa pemberontak, tapi sifatnya yang satu ini bisa saja menjadi bumerang baginya. Memiliki kesan yang tidak setia dan suka memberontak, aku agak waspada pada anak ini. Aku perlu mengawasi dia secara diam-diam. Aku memilih dia karena aku ingin mengandalkan mulut manisnya yang bisa diajak kerjasama saat perundingan dengan penguasa daerah asing yang akan kami singgahi untuk sementara saat berlabuh untuk meminta bantuan dan mengisi lambung kapal, yang dimaksud lambung kapal adalah makanan untuk mengisi lambung awak kapal juga sebagai bekal melanjutkan perjalanan.
Keempat, kapten terakhir ini adalah Danny. Perawakannya tangguh, gagah, dan kuat. Garis wajahnya kuat, memiliki wajah yang serius, hidung lurus dan mancung, tak kurangnya seperti yang dimiliki keluarga kerajaan. Dia masih berkerabat dengan raja dari kerajaan Asta, jadi dia masih berdarah biru. Kepribadiannya begitu tertutup, pendiam, saat bekerja dia lebih suka diam, dia begitu terampil dan berbakat dalam melakukan apapun. Semua nyaris sempurna karena hasil tangannya.
Sebenarnya aku memilih dia karena diam-dian aku menyukainya. Egois memang, bahkan terkesan tidak berpikir panjang akan resikonya nanti. Entah sihir apa yang dia punya, sehingga aku jatuh hati padanya. Ini kali pertama aku merasakan hal yang paling luar biasa, yang disebut cinta.
Dia begitu sederhana. Dia bahkan tidak termasuk tiga orang tertampan di kapal ini. Hatinya juga tak begitu tulus apalagi baik. Dia tidaklah ramah, malah terkesan kaku. Kadang dia suka melalaikan tugasnya, ia pergi sesuka hatinya. Dalam pembagian tugas kadang ia curang, sebelum tugasnya memegang kemudi ia sengaja mengulur waktu. Otomatis tugas Sanssa menjadi lebih lama. Pagi-pagi waktu aku masuk ke dekku sendiri, ia suka bermain ke sarang sampah, tempat orang-orang yang paling aku benci di kapal ini. Terutama Kefi. Selain akrab dengan Kefi, ia juga akrab dengan Sanssa, Lily, Ocha, dan Tamina. Padahal, dia tidak terlalu mau banyak bicara padaku.
Mungkin perasaan ini tak akan pernah tersampaikan karena keadaan yang seperti ini. Dia begitu jauh memasang kriteria wanita idamannya, yang pasti itu bukan aku.
Selanjutnya, setelah jabatan yang dipimpin oleh asisten kapten (aku lebih suka menyebutnya kapten kecil), ada jabatan tingkat 3. Posisi ini diisi oleh orang-orang pilihan pula. Pertama, ada Zaguar di posisi pemantau. Kemudian adan Yoggy di posisi pemegang utama kendali tali layar.
Pengamat kenampakan laut dan titik koordinat, dipegang oleh dua orang. Mereka adalah Andreas dan Nova. Bagian dapur, ditangani chef-chef yang handal, ada Leona, Tyara , Vatilla dan Deandra. Bagian kesehatan, ada Nathally dan Lily. Bagian cuci baju dan piring, ada Ocha, Kefi, Nissan, Tamina, Catty, Errois, dan Ekanamia. Yang bertugas membersihkan kapal terutama penggosok seluruh lantai kapal, ada Rethanata, Diana, Sophia, dan Finnela. Khusus Kakkatik, ia bertugas menjaga dan membersihkan kamar mandi wanita. Sedangkan kamar mandi pria, dijaga dan dibersihkan oleh Khrishna. Awak lain seperti Altaff, Haymond, Helmaka, Addyaka, Najjabi, Ggio, Bramash, Rianua, Armadha, Robe, dan Giggs.
Dan inilah formasi pertama saat pelayaran perdana kami. Ini akan aku ubah seiring bergulirnya waktu, juga seiring perubahan sikap mereka terhadapku. Yang pasti, orang yang baik tidak selamanya baik, sebaliknya orang yang jahat tidak selamanya jahat. Nantikan kisah pada hari pertama kami berlayar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar