Aku
menangis dalam kesendirian yang dalam
Tanpa
pelita penerang jiwa
Teringatku
akan kenangan itu
Selepas hujan, kulihat bayangmu dalam pelangi
Semakin membuat rinduku menjerat dan menjalar di relung hati
Tersiksa aku setiap merindumu
Aku membencimu saat kau bersamanya
Kau membuatku tertatih
Janganlah menyayat terlalu dalam
Cukuplah luka yang kautorehkan
Kini bagaikan
sedang memegang mata pisau
Semakin
kugenggam erat semakin aku terluka
Sempat
kucoba untuk melupakanmu
Tapi
aku takut
Jika
aku melepasmu aku takkan pernah tahu
Yang
hadir dalam mimpi indahku
Yang
mencairkan kebekuan hati yang lama mati
Yang
menghembuskan angin hangat ke dalam hatiku
Yang
mengaliri hati ini dengan kebahagian
yang ada
Itu dirimu
Sesal ini takkan berarti
Pahit manis yang terjadi biarlah bersaksi
Semua hanya karena waktu yang mengubah aku
maupun dirimu
Jangan berlari terus lampau langit senja
Hingga ku tak dapat melihatmu
Kenangan
ini
Bukan akhir dari kisah yang tertulis
saya salut dengan karya anda mbak, salam kenal dari saya blogger ponorogo
BalasHapusterimakasih sebelumnya, salam kenal juga ya
Hapus