Ada
anak baru di SMP 1, namanya Dani. Anaknya ganteng, keren, sekilas mirip
Taecyeon 2pm namun kulitnya lebih mocca, tajir dan jago volli. Gimana nggak
tajir, kalo pas pertama kali sekolah, dia diantar mamanya pakek mobil Alpard.
Seluruh penghuni kelas langsung nengok ke parkiran, saat tiba-tiba melihat ada
mobil hitam parkir di halaman sekolah. Tak lama kemudian nongol sesosok tampan
didampingi mamanya yang cantik.
Sandra yang saat itu lagi dapat tugas
mengisi spidol ke ruang TU, sampai tertegun dan spidol yang belum ia tutup itu
tintanya tumpah kemana-mana, tangannya belepotan tinta hitam akibat shock
melihat pemandangan indah muncul di hadapannya. Mulutnya menganga dengan
tatapan takjub, merekam dengan seksama semua yang sedang dilihatnya saat ini, tak
mau kehilangan moment ini sedetikpun.
“Sandra! Kenapa tintanya kamu
buang-buang?” Sebuah suara mengagetkannya hingga Sandra tersentak dan langsung
merunduk sambil memungut spidol yang jatuh, namun dengan pandangan mata yang
terus mengekor kemana langkah si tampan itu berjalan hingga tubuhnya lenyap
memasuki ruang kepala sekolah.
“Sandra!” sekali lagi suara berat itu
mengagetkannya, dan kali ini dia bener-bener tersentak, dia tidak mengira sama
sekali kalo yang menegurnya tadi ternyata Pak Morgan, guru fisika yang paling
killer di sekolahnya.
Tergopoh-gopoh Sandra mengambil
kembali spidol yang lagi-lagi jatuh itu dan sesegera mungkin meninggalkan
tempat itu sebelum mendapat omelan lebih lanjut.
Sesampainya di kelas, Sandra langsung
mojok dengan Erny, teman sebangkunya itu.
“Er,
tau nggak, ada anak baru cakep bangeeeeeeeeetttttttttt...” jerit Sandra
tertahan hingga membuat Erny terpana, lantas memegang jidat teman sebangkunya
itu.
“Kamu sehat kan?” tanya Erny bego.
“Wal
afiat!” sahut Sandra cepet sambil nyingkirin tangan Erny yang menempel di
jidatnya. Erny langsung ngikik melihat Sandra keki gitu.
“Abisnya
kamu menggigil gitu. Emang anak baru itu keturunan nyamuk anopeles yang bisa
bikin orang sakit malaria dan menggigil gitu ya?”
“Bukan
o’on, dia cakep bangeeeettttt...., Akbar nggak ada apa-apanya dibanding dia!”
Dug!!!!
Buku matematika mendarat di kepalanya
pelan, sambil diikuti kata “Sialan lo!” dari mulut Erny yang nggak rela cowok
gebetannya dikalahin sama anak baru yang gak jelas wajahnya. Kali ini ganti
Sandra yang ngikik.
“Sumpah Er, Gue LAFS sama dia!”
“Apaan tuh?”
“Love at Firs Sight”
“Hmm...
kemarin juga bilang gitu saat lihat posternya Taecyeon 2pm.” Sindir Erny
“Yap
betul! Dia mirip banget sama Taecyeon!” jerit Sandra dengan mata berbinar.
“Tapi
ini Taecyeon yang edisi nyata, yang benar-benar ada di hadapan gue, bukan artis
yang sekedar bisa gue lihat posternya doang.”
Tiba-tiba
terdengar kegaduhan di depan kelas, nampak
teman-temannya melongok ke luar jendela.
“Ada
apa sih?” tanya Erny pada Adam, teman sekelasnya.
“Tuh,
ada anak baru, lagi dianter menuju kelasnya sama Pak Kepsek!”
“Itu
dia Er!” jerit Sandra reflek langsung ngabur ke jendela kelas, ikutan
teman-temannya ngintip kejadian yang terjadi.
Dan
beberapa saat kemudian nampak wajah lesu Sandra sambil balik ke bangku. Erny
yang gak ikutan histeris bertanya, “Kenapa San, kok jadi lemes gitu? Dia
ternyata gak secakep Taecyeon ya?”
“Yeee..
bukan karena itu.”
“Trus?”
“Dia
masuk kelas 9G. Padahal tadi feeling gue mengatakan dia masuk kelas 9F, sekelas
dengan kita!”
“O,
gitu. Tapi bukan berarti gak bisa deketin dia kan San?”
“Iya
sih, tapi kan di kelas itu ada genk cantiknya si Gevy!” ujar Sandra putus asa.
“Hmm...
gak gitu juga kali San, masih banyak jalan menuju cinta,” hibur Erny
“Bukannya
yang bener banyak jalan menuju Roma, Er?”
“Itu
yang umum, ini edisi cinta, jadi diplesetin, Romanya diganti cinta,”
Sandra
jadi tersenyum dibuatnya, Erny emang sahabat yang baik. Selalu bisa
menghiburnya dan membuatnya tersenyum.
**************
Dan pepatah Erny itu ternyata
bener-bener terbukti. Si cakep Dani ternyata anak volli, pas istirahat ia pamer
kelihaiannya men-smash di lapangan samping bikin temen-temen takjub, termasuk
Pak Eko, guru olah raga. Dia langsung didaulat oleh Pak Eko untuk menjadi ketua
tim volli.
Dan ini sebuah peluang buat Sandra.
Meski tinggi badannya gak seberapa, Sandra dikenal sebagai pemain andalan dalam
tim volli putri. Bahkan pas PORSENI antar SMP beberapa bulan lalu, dia terpilih
sebagai pemain putri terbaik.
“Tuh
kan San, apa juga gue bilang. Kalo dia memang jodoh lo. Pasti bakal ada jalan
menuju cinta, kamu kan bisa pedekate sama dia lewat volli,” ujar Erny suatu
siang saat istirahat.
“Iya
Er, cuman gak seru aja kalo gue yang ngebet. Gue kan cewek, Er, meski gue suka sama
dia, tapi etikanya dia yang harus deketin gue.”
“Hadeeewww...
ini jaman emansipasi neng!”
“Tau,
meski aku gak seanggun Gevy yang sok cantik itu, naluriku sebagai wanita ingin
dia yang berjuang mendapatkan cintaku, bukan sebaliknya.”
“Trus
upaya lo apa buat dapat perhatian dari dia?” tanya Erny
“Itu
yang sedang aku pikirin!” jawab Sandra lesu
“Tapi...”
Sandra menggantung kalimatnya
“Tapi
apa?”
“Tapi
meski belum nemu jalan buat narik perhatian dia, aku setuju dengan pepatahmu
yang lalu itu.”
“Yang
mana?”
“Banyak
jalan menuju cinta!”
Erny
tersenyum lebar. Tiba-tiba sebuah bola volli nyasar menggelinding mendekati
kaki Sandra. Dan sebuah debam langkah kaki berlari mendekatinya.
“Kamu
yang namanya Sandra ya?”
Omaigat
( Oh My God ding!)... tiba-tiba sosok Dani berdiri dan menyapa di depannya?
“Iya
kenapa?”
“Kamu
dipanggil Pak Eko, saya juga.”
“Oh,
ada apa ya?”
“Aku
juga kurang tau, sebaiknya buruan kita ke sana yuk!” ajak Dani kagok.
Dan
bagai kerbau dicocok hidungnya, Sandra nurut aja dan berjalan di samping cowok
idamannya, diam tanpa kata, karena Sandra sedang sibuk menata hatinya yang
tiba-tiba jadi berantakan dan perlu mendrag ulang agar gak kelihatan lemot.
Erny
memandang dari kejauhan dengan senyum lebar.
**************
“Nanti latian yuk, San!” SMS masuk
dari Dani
“Bukannya
aku malas latian, tapi sekarangkan aku puasa Dan, gak kuat kalo mesti latian
sore,” balas Sandra
“Kalau
gak latian, gimana bisa menang di pertandingan nanti?”
“Aku
latian rutin kok di rumah, meski cuman sebentar.”
“Ok
deh. Kapan ya kita bisa latian bareng?”
Sebenarya ini semua tawaran yang
sangat menjanjikan, tapi Sandra tidak mau terlihat lemah di depan cowok
pujaannya, makanya dia nolak latian bareng karena di bulan Ramadhan gini,
Sandra emang libur latian volli.
Semingu
lalu sebelum puasa, Dani dan Sandra dipanggil Pak Eko. Mereka ditunjuk untuk
mewakili sekolah mengikuti pertandingan volli antar SMP di DBL Arena.
Pertandingan yang disponsori oleh minuman isotonik itu sengaja digelar di saat
puasa, dengan tema bulan puasa bukan berarti berhenti olahraga.
Sandra
sendiri bangga dia dipilih dengan Dani, tapi ada beban lain yang sangat berat
di pundaknya, yakni beban harus menang, karena dengan menang dia bakal terlihat
hebat di mata cowok idamannya. Untuk itu Sandra berlatih keras sendiri di
rumah. Kebetulan ada bola volli yang udah gak dipakai kak Rama, kakaknya yang
udah kuliah. Meski semangat kayak apapun pasti faktor lapar turut mempengaruhi
konsentrasi dan tenaga juga.cuman itu yang dikhawatirkan oleh Sandra.
Selama
seminggu ini mereka hanya rajin SMS-an aja. Saling menyemangati.
“Nanti
yang kalah nraktir buka puasa di Star High ya?” SMS Sandra iseng.
“Boleh,
siapa takut?”
“Sipp,
kalo sama-sama kalah?”
“Gak
papa juga, yang penting udah upaya maksimal.”
Hmm...
aku suka dengan jawabannya yang bijaksana itu.
“Ok,
kita harus juara!”
“Kalo
sama-sama juara gimana?”
“Kalo
sama-sama juara, aku akan kasih kamu surprise.... tapi tetep gak boleh batalin
puasa ya!”
Soal
kepiawaian pashing dan smash sih Sandra gak pernah takut, tapi berkompetisi dengan
perut kosong karena puasa?
Terus
terang Sandra belum pernah. Dan tiba-tiba dia jadi galau. Galau apabila tak
bisa bermain baik. Dan galau kalau sampai mengecewakan Dani.
**************
Hari
H pun tiba. Tepuk sorak penonton terdengar riuh di balkon. Pertandingan volli
kali ini berjalan meriah, dan smash tajam Dani membuat tribun bagian utara yang
dihuni anak-anak SMP 1 bersorak hingga serak karena smash tajamnya itu
mengantarkan timnya menjadi juara.
Tak
lama setelah itu giliran di bagian putri. Tinggal menyisakan Sandra dan musuh
bebuyutannya Nida dari SMP 5 yang sengit bersaing. Dani terlihat cemas di
pinggir lapangan, tapi sore ini Sandra tampak lebih segar dan tegap berdiri
dibanding Nida yang nampak sudah kehilangan konsentrasi. Jangan-jangan Sandra
gak puasa?
Bola
meleset dari tangan Nida membuat tribun bagian utara kembali bersorak. Pak Eko
yang menjadi komandan suporter tampak bertepuk puas memandang dua timnya
memenangkan pertandingan sore ini.
Dua
gelar juara digondol oleh SMP 1, sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
Dani
menjabat erat tangan Sandra dengan tatapan penuh keceriaan. Sandra juga
melakukan hal yang sama, dia menjabat tangan Dani dengan tatapan yang sama
cerianya dengan Dani,
“Selamat
ya San, kamu sore ini terlihat fresh dan konsentrasimu luar biasa!” puji Dani
Sandra
tersenyum lebar, tak mau menanggapi lebih jauh. Kemarin dia memang kuatir soal
konsentrasi dan stamina tubuh saat akan bertanding hari ini. Tapi rupanya Allah
memberikan jalan cinta yang sungguh luar biasa dan tak pernah dipikirnya.
Semalam
Sandra haid, hingga diperbolehkan untuk tidak menjalankan puasa. Ini karunia
Allah untuk kaum wanita, dan Sandra menganggap ini sebagai karunia cinta.
Hingga pertandingan tadi Sandra bisa lebih fit karena sebelum berangkat tubuhnya
sudah menyerap asupan makanan yang cukup buat bertanding.
“Dani,
kan kita sama-sama menang, trus surprise-nya apa?” tanya Sandra nekad saat
selesai acara penyerahan piala.
“Hmm...
bagaimana kalo aku traktir nonton Harry Potter malam minggu besok?”
Sandra
jadi tersipu, ajakan nonton di malam minggu kan artinya sama dengan ngajak
kencan. Perasaan Sandra serasa melayang ke planet Mars dibuatnya.
Ramadhan
kali ini bener-bener Ramadhan penuh cinta
**************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar