Minggu, 25 Maret 2012

Ramadhan in Love


         Ada anak baru di SMP 1, namanya Dani. Anaknya ganteng, keren, sekilas mirip Taecyeon 2pm namun kulitnya lebih mocca, tajir dan jago volli. Gimana nggak tajir, kalo pas pertama kali sekolah, dia diantar mamanya pakek mobil Alpard. Seluruh penghuni kelas langsung nengok ke parkiran, saat tiba-tiba melihat ada mobil hitam parkir di halaman sekolah. Tak lama kemudian nongol sesosok tampan didampingi mamanya yang cantik.

          Sandra yang saat itu lagi dapat tugas mengisi spidol ke ruang TU, sampai tertegun dan spidol yang belum ia tutup itu tintanya tumpah kemana-mana, tangannya belepotan tinta hitam akibat shock melihat pemandangan indah muncul di hadapannya. Mulutnya menganga dengan tatapan takjub, merekam dengan seksama semua yang sedang dilihatnya saat ini, tak mau kehilangan moment ini sedetikpun.
          “Sandra! Kenapa tintanya kamu buang-buang?” Sebuah suara mengagetkannya hingga Sandra tersentak dan langsung merunduk sambil memungut spidol yang jatuh, namun dengan pandangan mata yang terus mengekor kemana langkah si tampan itu berjalan hingga tubuhnya lenyap memasuki ruang kepala sekolah.
          “Sandra!” sekali lagi suara berat itu mengagetkannya, dan kali ini dia bener-bener tersentak, dia tidak mengira sama sekali kalo yang menegurnya tadi ternyata Pak Morgan, guru fisika yang paling killer di sekolahnya.
          Tergopoh-gopoh Sandra mengambil kembali spidol yang lagi-lagi jatuh itu dan sesegera mungkin meninggalkan tempat itu sebelum mendapat omelan lebih lanjut.
          Sesampainya di kelas, Sandra langsung mojok dengan Erny, teman sebangkunya itu.
“Er, tau nggak, ada anak baru cakep bangeeeeeeeeetttttttttt...” jerit Sandra tertahan hingga membuat Erny terpana, lantas memegang jidat teman sebangkunya itu.
          “Kamu sehat kan?” tanya Erny bego.
“Wal afiat!” sahut Sandra cepet sambil nyingkirin tangan Erny yang menempel di jidatnya. Erny langsung ngikik melihat Sandra keki gitu.
“Abisnya kamu menggigil gitu. Emang anak baru itu keturunan nyamuk anopeles yang bisa bikin orang sakit malaria dan menggigil gitu ya?”
“Bukan o’on, dia cakep bangeeeettttt...., Akbar nggak ada apa-apanya dibanding dia!”
          Dug!!!!
          Buku matematika mendarat di kepalanya pelan, sambil diikuti kata “Sialan lo!” dari mulut Erny yang nggak rela cowok gebetannya dikalahin sama anak baru yang gak jelas wajahnya. Kali ini ganti Sandra yang ngikik.
          “Sumpah Er, Gue LAFS sama dia!”
          “Apaan tuh?”
          “Love at Firs Sight”
“Hmm... kemarin juga bilang gitu saat lihat posternya Taecyeon 2pm.” Sindir Erny
“Yap betul! Dia mirip banget sama Taecyeon!” jerit Sandra dengan mata berbinar.
“Tapi ini Taecyeon yang edisi nyata, yang benar-benar ada di hadapan gue, bukan artis yang sekedar bisa gue lihat posternya doang.”
Tiba-tiba terdengar kegaduhan di depan kelas,  nampak teman-temannya melongok ke luar jendela.
“Ada apa sih?” tanya Erny pada Adam, teman sekelasnya.
“Tuh, ada anak baru, lagi dianter menuju kelasnya sama Pak Kepsek!”
“Itu dia Er!” jerit Sandra reflek langsung ngabur ke jendela kelas, ikutan teman-temannya ngintip kejadian yang terjadi.
Dan beberapa saat kemudian nampak wajah lesu Sandra sambil balik ke bangku. Erny yang gak ikutan histeris bertanya, “Kenapa San, kok jadi lemes gitu? Dia ternyata gak secakep Taecyeon ya?”
“Yeee.. bukan karena itu.”
“Trus?”
“Dia masuk kelas 9G. Padahal tadi feeling gue mengatakan dia masuk kelas 9F, sekelas dengan kita!”
“O, gitu. Tapi bukan berarti gak bisa deketin dia kan San?”
“Iya sih, tapi kan di kelas itu ada genk cantiknya si Gevy!” ujar Sandra putus asa.
“Hmm... gak gitu juga kali San, masih banyak jalan menuju cinta,” hibur Erny
“Bukannya yang bener banyak jalan menuju Roma, Er?”
“Itu yang umum, ini edisi cinta, jadi diplesetin, Romanya diganti cinta,”
Sandra jadi tersenyum dibuatnya, Erny emang sahabat yang baik. Selalu bisa menghiburnya dan membuatnya tersenyum.
**************
          Dan pepatah Erny itu ternyata bener-bener terbukti. Si cakep Dani ternyata anak volli, pas istirahat ia pamer kelihaiannya men-smash di lapangan samping bikin temen-temen takjub, termasuk Pak Eko, guru olah raga. Dia langsung didaulat oleh Pak Eko untuk menjadi ketua tim volli.
          Dan ini sebuah peluang buat Sandra. Meski tinggi badannya gak seberapa, Sandra dikenal sebagai pemain andalan dalam tim volli putri. Bahkan pas PORSENI antar SMP beberapa bulan lalu, dia terpilih sebagai pemain putri terbaik.
“Tuh kan San, apa juga gue bilang. Kalo dia memang jodoh lo. Pasti bakal ada jalan menuju cinta, kamu kan bisa pedekate sama dia lewat volli,” ujar Erny suatu siang saat istirahat.
“Iya Er, cuman gak seru aja kalo gue yang ngebet. Gue kan cewek, Er, meski gue suka sama dia, tapi etikanya dia yang harus deketin gue.”
“Hadeeewww... ini jaman emansipasi neng!”
“Tau, meski aku gak seanggun Gevy yang sok cantik itu, naluriku sebagai wanita ingin dia yang berjuang mendapatkan cintaku, bukan sebaliknya.”
“Trus upaya lo apa buat dapat perhatian dari dia?” tanya Erny
“Itu yang sedang aku pikirin!” jawab Sandra lesu
“Tapi...” Sandra menggantung kalimatnya
“Tapi apa?”
“Tapi meski belum nemu jalan buat narik perhatian dia, aku setuju dengan pepatahmu yang lalu itu.”
“Yang mana?”
“Banyak jalan menuju cinta!”
Erny tersenyum lebar. Tiba-tiba sebuah bola volli nyasar menggelinding mendekati kaki Sandra. Dan sebuah debam langkah kaki berlari mendekatinya.
“Kamu yang namanya Sandra ya?”
Omaigat ( Oh My God ding!)... tiba-tiba sosok Dani berdiri dan menyapa di depannya?
“Iya kenapa?”
“Kamu dipanggil Pak Eko, saya juga.”
“Oh, ada apa ya?”
“Aku juga kurang tau, sebaiknya buruan kita ke sana yuk!” ajak Dani kagok.
Dan bagai kerbau dicocok hidungnya, Sandra nurut aja dan berjalan di samping cowok idamannya, diam tanpa kata, karena Sandra sedang sibuk menata hatinya yang tiba-tiba jadi berantakan dan perlu mendrag ulang agar gak kelihatan lemot.
Erny memandang dari kejauhan dengan senyum lebar.
**************
          “Nanti latian yuk, San!” SMS masuk dari Dani
“Bukannya aku malas latian, tapi sekarangkan aku puasa Dan, gak kuat kalo mesti latian sore,” balas Sandra
“Kalau gak latian, gimana bisa menang di pertandingan nanti?”
“Aku latian rutin kok di rumah, meski cuman sebentar.”
“Ok deh. Kapan ya kita bisa latian bareng?”
          Sebenarya ini semua tawaran yang sangat menjanjikan, tapi Sandra tidak mau terlihat lemah di depan cowok pujaannya, makanya dia nolak latian bareng karena di bulan Ramadhan gini, Sandra emang libur latian volli.
Semingu lalu sebelum puasa, Dani dan Sandra dipanggil Pak Eko. Mereka ditunjuk untuk mewakili sekolah mengikuti pertandingan volli antar SMP di DBL Arena. Pertandingan yang disponsori oleh minuman isotonik itu sengaja digelar di saat puasa, dengan tema bulan puasa bukan berarti berhenti olahraga.
Sandra sendiri bangga dia dipilih dengan Dani, tapi ada beban lain yang sangat berat di pundaknya, yakni beban harus menang, karena dengan menang dia bakal terlihat hebat di mata cowok idamannya. Untuk itu Sandra berlatih keras sendiri di rumah. Kebetulan ada bola volli yang udah gak dipakai kak Rama, kakaknya yang udah kuliah. Meski semangat kayak apapun pasti faktor lapar turut mempengaruhi konsentrasi dan tenaga juga.cuman itu yang dikhawatirkan oleh Sandra.
Selama seminggu ini mereka hanya rajin SMS-an aja. Saling menyemangati.
“Nanti yang kalah nraktir buka puasa di Star High ya?” SMS Sandra iseng.
“Boleh, siapa takut?”
“Sipp,  kalo sama-sama kalah?”
“Gak papa juga, yang penting udah upaya maksimal.”
Hmm... aku suka dengan jawabannya yang bijaksana itu.
“Ok, kita harus juara!”
“Kalo sama-sama juara gimana?”
“Kalo sama-sama juara, aku akan kasih kamu surprise.... tapi tetep gak boleh batalin puasa ya!”
Soal kepiawaian pashing dan smash sih Sandra gak pernah takut, tapi berkompetisi dengan perut kosong karena puasa?
Terus terang Sandra belum pernah. Dan tiba-tiba dia jadi galau. Galau apabila tak bisa bermain baik. Dan galau kalau sampai mengecewakan Dani.
**************
Hari H pun tiba. Tepuk sorak penonton terdengar riuh di balkon. Pertandingan volli kali ini berjalan meriah, dan smash tajam Dani membuat tribun bagian utara yang dihuni anak-anak SMP 1 bersorak hingga serak karena smash tajamnya itu mengantarkan timnya menjadi juara.
Tak lama setelah itu giliran di bagian putri. Tinggal menyisakan Sandra dan musuh bebuyutannya Nida dari SMP 5 yang sengit bersaing. Dani terlihat cemas di pinggir lapangan, tapi sore ini Sandra tampak lebih segar dan tegap berdiri dibanding Nida yang nampak sudah kehilangan konsentrasi. Jangan-jangan Sandra gak puasa?
Bola meleset dari tangan Nida membuat tribun bagian utara kembali bersorak. Pak Eko yang menjadi komandan suporter tampak bertepuk puas memandang dua timnya memenangkan pertandingan sore ini.
Dua gelar juara digondol oleh SMP 1, sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
Dani menjabat erat tangan Sandra dengan tatapan penuh keceriaan. Sandra juga melakukan hal yang sama, dia menjabat tangan Dani dengan tatapan yang sama cerianya dengan Dani,
“Selamat ya San, kamu sore ini terlihat fresh dan konsentrasimu luar biasa!” puji Dani
Sandra tersenyum lebar, tak mau menanggapi lebih jauh. Kemarin dia memang kuatir soal konsentrasi dan stamina tubuh saat akan bertanding hari ini. Tapi rupanya Allah memberikan jalan cinta yang sungguh luar biasa dan tak pernah dipikirnya.
Semalam Sandra haid, hingga diperbolehkan untuk tidak menjalankan puasa. Ini karunia Allah untuk kaum wanita, dan Sandra menganggap ini sebagai karunia cinta. Hingga pertandingan tadi Sandra bisa lebih fit karena sebelum berangkat tubuhnya sudah menyerap asupan makanan yang cukup buat bertanding.
“Dani, kan kita sama-sama menang, trus surprise-nya apa?” tanya Sandra nekad saat selesai acara penyerahan piala.
“Hmm... bagaimana kalo aku traktir nonton Harry Potter malam minggu besok?”
Sandra jadi tersipu, ajakan nonton di malam minggu kan artinya sama dengan ngajak kencan. Perasaan Sandra serasa melayang ke planet Mars dibuatnya.
Ramadhan kali ini bener-bener Ramadhan penuh cinta
**************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar