Hidup ini terasa hampa jika tanpa
teman disekitar kita. Tapi kita tidak akan tahu suatu saat nanti kita akan
berkenalan / berteman dengan siapa. Seperti yang terjadi pada Tiara, begitu
sapaannya. Tiara merupakan remaja SMP yang baru menginjak kelas 8. Tiara baru
menghadapi hari pertamanya duduk di kelas 8. Tiara sebangku dengan Sandra.
Mereka sebenarnya sudah saling mengenal, waktu itu mereka berkenalan saat
keduanya satu kelompok pada suatu ekskul di sekolahnya. Awalnya mereka tidak
ada niatan untuk duduk bersama. Tiara dan Sandra mempunyai target teman
sebangku yang sama yaitu Amel. Tapi ternyata Amel duduk dengan yang lain.
Akhirnya Tiara dan Sandra duduk sebangku karna kondisi, yang Nb-nya sama-sama
duduk sendiri. Pada hari pertama mereka berdua tidak saling bicara satu sama
lain, mungkin mereka masih canggung.
Aduh... si Sandra kok diem terus
sih... kan gak seru?? batin Tiara. Suasana di bangku mereka sepi banget, mirip
seperti di kuburan.
Hari kedua suasana masih seperti hari
pertama. Tidak ada kata-kata yang terlontar dari mulut keduanya. Tiara sudah
tak tahan dengan keadaan seperti itu. Akhirnya ada keinginan Tiara untuk
menanyai rumah Sandra, nomor Hp, dll. Ternyata Sandra dan Tiara nyambung dan
enak untuk diajak ngobrol.
Hari ketiga keadaan mulai cair. Untuk
ngobrol dengan Sandra sudah nggak canggung lagi. Tiara mulai beradaptasi dengan
temannya yang lain. Tiara mulai dekat dengan Tika, Nb-nya duduk tepat disamping
Sandra. Setelah berbincang-bincang dengan Tika, ternyata rumah Tika nggak jauh
dari rumah Tiara. Karena faktor itulah Tiara dan Tika akrab, Tiara dan Tika
juga sama-sama naik sepeda kalau mau ke sekolah. Jadi mereka berdua berangkat
ke sekolah sama-sama. Keakraban yang melebihi keakraban Tiara dengan Sandra. Keakraban
Tika dengan Tiara tidak sampai disitu saja. Mereka berdua juga duduk sebangku.
Sandra terpaksa harus duduk dengan teman Tika untuk seharian ini. Alhasil
Sandra diam terus, mungkin dia tidak suka duduk dengan teman Tika. Hal itu
dirasakan oleh Tiara.
“ Tik, Sandra kayaknya nggak suka
duduk sama temenmu itu?”kata Tiara
“ Udahlah, sepertinya baik-baik saja
tuh.” Jawab Tika.
“ Pokoknya mulai besok aku mau duduk
lagi sama Sandra.”
“ Oke, ya udahlah”
Tiara tidak ingin Sandra marah diawal
pertemanan mereka. Esok harinya Sandra dan Tiara duduk sebangku lagi. Dan
mereka juga saling ngobrol, itu lebih baik ketimbang diam. Kelas 8 ini mulai
ada anak-anak yang mempunyai kemampuan lebih alias pintar, Inel dan Faiz salah
satunya. Keduanya juga sering menjadi ‘partner’ kerja. Jika Tiara, Inel, Amel,
Sandra, Faiz digabung pasti jadi grup cerdas cermat yang W.O.W..
Meskipun Sandra udah saling bicara
sama Tiara, namun itu tidak menandakan hubungan mereka menuju ke arah yang
lebih maju, (hubungan itu bukan yang aneh-aneh, maksudnya bukan pacaran. Masa
jeruk makan jeruk).
Sandra sering bergurau dengan Amel. Ya
memang Sandra dan Amel udah kenal sejak kelas 7, jadi wajar saja kalau Sandra
dan Amel akrab.
Suatu hari, Sandra antara Tiara muncul
konflik. Konflik ini baru konflik pertama di awal pertemuan mereka.
“ Duduk sama kamu ternyata gak enak,
nyesel aku,” ketus Sandra.
“ ??, aku juga nggak minta duduk sama
kamu,” jawab Tiara.
Mereka masih bertengkar, padahal
waktu itu masih pelajaran.
“ Aku nggak suka dicuekin atau didiemin”
kata Sandra.
“ Kamu anaknya
nggak pedulian!” ujar Sandra.
“ Iya memang.
Inilah aku, tapi aku akan ngerubah semuanya. Semua sifat jelekku akan aku
hilangkan.” Jawab Tiara dengan tegas.
“ Makanya sifat
jelek jangan dipelihara. So, apa perlu teman untuk mendampingimu dan membantumu berubah?” jawab Sandra
selanjutnya.
“ Maka dari itu
aku akan menghilangkan sifat nggak pedulianku itu! Ya aku pasti butuh teman
yang ada disampingku.”
“ Oke… aku
adalah temanmu yang selalu ada disampingmu.” jawab Sandra
yang keadaan hatinya mulai cair.
Setelah
jawaban itu terlontar dari mulut Sandra, keadaan mulai membaik, mereka saling minta
maaf. Semenjak itu pula mereka udah akrab, keduanya bisa tertawa
bersama, ke kantin
bersama, dan akhir-akhir ini kemana-mana bersama. Tiara sekarang udah nggak
begitu dekat dengan Tika lagi, tapi pada saat hari terakhir Tika sekolah, Tiara
ingin duduk sebangku dengannya untuk terakhir kali. Karena Tika harus pindah
sekolah ke luar kota. Kembali pada Tiara dan Sandra. Mereka punya selera yang
berbeda, tapi kadang kala selera mereka sama. Sekarang Amel dan Inel juga lagi dekat
dengan Tiara dan Sandra. Setelah mereka berempat kenal antara satu sama lain,
mereka memutuskan untuk menjalin persahabatan. Persahabatan yang indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar