Selasa, 31 Juli 2012

The Last Hope Part 8


Tibalah saat esok hari yang sangat dinantikan Oxi. Ia ingat semalam ia menyusun rencana. Misinya hanyalah untuk mempermalukan Bryan dengan menunjukkan sifat aslinya. Pertanyaan yang akan diajukan harus dibuat kru syuting sendiri. Kesempatan ini yang ia ambil untuk mengerjai Bryan. Secara sengaja menjilat teman krunya yang bertugas memampung pertanyaan dari semua kru. Oxi bersedia menangani urusan pertanyaaan ini sendiri. Temannya itu terlena, ia pikir tugasnya akan selesai begitu saja. Ia salah, Oxi tentu akan merubah isi semua pertanyaan itu.
Di sesi pertama, hanya ada pengenalan. Jadi sejauh ini Bryan masih aman.

“ Selamat pagi, selamat datang kembali di acara kami, The Fun Show,.....,” riuh tepuk tangan penonton terlihat di lokasi maupun oleh penonton di rumah.
“ Baiklah, pada episode kali ini kita diberi kehormatan untuk mengunjungi lokasi syuting The Last Hope yang fenomenal. Walaupun filmnya belum tayang, tapi pembuatan filmnya begitu fenomenal. Film ini dimainkan oleh sederet artis muda berbakat kita. Mereka adalah Bryan Aiden,...!!!!!” sambut si Host.
“ Halo, apa kabar? Saya Bryan Aiden bersama anda,” di melempar senyum maut yang membuat penonton histeris. Dalam hati, Oxi sedang muntah-muntah karenanya.
“ Anda sepertinya memang cocok sebagai pemeran utama pria di film ini, anda begitu tampan,” puji Host
“ Berikutnya ada Nona muda Rose Lee, yang menjadi tokoh kunci. Apa kabar Nona?”
“ Iya, baik. Apa kabar juga Tuan Cha Min,” jawabnya ramah.
“ Baik, terima kasih. Anda baik sekali Nona. O ya, kabarnya anda mendapat peran sebagai tokoh kunci dalam cerita ini?”
“ Benar sekali, tuan,” nadanya terdengar agak sombong.
“ Tapi benarkah bila katanya anda akan meninggal di episode pertama?” tanya Host. Rose agak tersentak tapi ia berusaha tersenyum dan meng-iya-kan pertanyaan itu. Kali ini dalam hati Oxi terbahak-bahak. Sepertinya Host ini satu misi dengannya. Pekerjaannya akan lebih mudah.
“ Selanjutnya ada Oxilica Sheeba, artis pendatang baru yang sangat cantik ini,... silahkan nona perkenalkan diri anda,...”
“ Halo, nama saya Oxilica. Mohon bantuannya?” sapanya pada penonton dengan ramah. Ia tampak sangat percaya diri.
“ Haha, anda sangat ramah. Ini bagus bagi pendatang baru seperti anda untuk mendapat fans ya?” kata Host
“ Ehm,..,” Oxi terkaget, tak ia sangka si Host juga menggodanya dengan pertanyaan menjurus, “ iya benar. Aku harap penonton menyukai saya,” ucapnya dengan wajah yang polos.”
“ Di sini anda berperan sebagai kekasih Bryan, betul itu?”
“Kekasih? Puiihhh, tak akan ya.” Katanya dalam hati. “ Jangan begitu, lebih tepatnya lawan main. Dalam cerita pada akhirnya hubungan kami tidak akan berhasil.”
Pernyataanya membuat penonton tersentak. Si Host kembali memegang kendali.
“ Wow! Pernyataan yang mengejutkan. Sayang sekali, sepertinya penonton akan mengharapkan kalian bersama. Itu tadi bocoran kecil yang sangat membuat penasaran.”
Sesi selanjutnya masih tentang film yang dibahas bersama antara pemain dengan sutradara, penulis, juga produser. Pembicaraan mulai dari proses penulisan cerita, casting pemain, pemilihan lokasi, proses syuting dan lain-lain. Oxi bicara sesuai porsinya dengan mahir. Begitu mahirnya hingga berulang kali ia mendapat pujian. Pemain lain juga begitu, mereka menjawab apa saja yang ditanyakan Host dengan tepat hingga semua berjalan lancar dan baik. Bryan mendengar sendiri bagaimana Oxi terpilih menjadi pemeran wanita di sini. Ia baru sadar kalau selama ini dia salah.
“ Kabarnya ada bintang misterius yang berperan sebagai tokoh yang ada hubungannya dengan Nona Oxi?”
“ Ya, itu benar. Bintang itu adalah bintang terkenal sekarang ini. Kalian pasti sudah bisa menebak siapa orangnya. Aku harap aktingnya bisa membantu Oxi sebagai pemula dalam karirnya. Menurutku jika mereka beradu akting akan sangat mengesankan,” kata Produser.
“ O, hebat sekali anda Nona Oxi, untuk memulai debut anda dibantu oleh bintang terkenal. Hebat! Saya salut.” Seketika tepuk tangan penonton begitu riuh.
Pertanyaan demi pertanyaan dilanjutkan. Host kembali bertanya pada Bryan.
“ Di film ini pasti ada adegan anda kissing. Dengan siapa anda melakukan adegan ini? Nona Rose atau Oxi?”
Bryan cengengesan, sekejab ia melirik Oxi. Lirikan itu membuat Oxi salah tingkah. Host nampaknya menangkap maksud Bryan. Tapi Bryan menjawab dengan entengnya kalau adegan kissing ini ia lakukan dengan dua pemain wanita sekaligus. Bisa besar kepala dia.
“ Dengan dua-duanya,” katanya tegas tanpa malu apalagi basa-basi.
“ Menyejutkan sekali! Manakah yang paling berkesan dan mengapa?”
Bryan  butuh berpikir panjang. Kali ini ia ingin sedikit mempermalukan Oxi.
“ Dengan Rose pastinya. Ia lebih senior dariku, dia bisa membawa aku ke dalam karakter itu dengan mudah. Aku harus berterima kasih.”
“ Bagaimana dengan Nona Oxi?”
“ Dia masih malu-malu, adegan ini perlu diulang sampai 5 kali. Dia sangat gugup,” kini ia sok tersenyum penuh arti.
“ Tidak, itu bohong. Hanya sekali dan selesai. Bryan, kau jangan melebih-lebihkan.” Bantah Oxi.
“ Haha, baiklah. Aku bercanda. Aku tak mau membuatmu diteror fansku nantinya.”
Semua tertawa, hanya Oxi yang memerah karena malu setengah mati.
“ Bryan, saat ini anda sebagai idola remaja. Apakah ada yang ingin anda sampaikan pada mereka mengenai film ini?”
“ Saya rasa tidak banyak yang bisa saya sampaikan. Saya harap film ini bisa diterima dengan baik karena saya telah berusaha semaksimal mungkin. Terima kasih.”
Biar saja Bryan berkata begitu, toh pada akhirnya ia akan dipermalukan. Oxi bertekad bulat kalau dia harus melakukan hal ini. Perbuatan Bryan tak termaafkan baginya perbuatannya itu telah mencoreng harga dirinya pada debut pertamanya ini. Mempermalukannya di depan artis senior yang sangat diseganinya bukanlah perkara sepele. Maka dari itu ia harus melaksanakan rencana balas dendam.
Akhirnya tiba juga saat yang paling dinanti Oxi. Saatnya memulai games. Bryan sebagai target utama acara ini harus di beri  pertanyaan yang diambil secara acak dari bola-bola yang disiapkan oleh kru. Pertanyaan ini diambil langsung oleh suara kru syuting yang selama ini bekerja bersama mereka. Rose memperoleh kehormatan untuk mengambil pertanyaan pertama. Ia memilih bola ungu. Host mengambil kertas pertanyaan itu dan membacakannya.
“ Pertanyaan pertama dari bola yang diambil Nona Rose, bagaimana sikap anda saat mengetahui bahwa Nona Oxi tenggelam saat itu? Silahkan dijawab,.....”
Mata Bryan menyipit bagai setan saat itu, tapi gaya bicaranya menyerupai malaikat, “Aku terkejut dan begitu prihatin. Sayang saat itu aku sedang berada di perjalanan. Jadi aku tak tahu apa yang terjadi dan rupanya Oxi tenggelam di laut.”
“ Bohong! Jelas dia yang membuatku pergi ke laut. Hei, Bryan! Kamu yang membuang kerangku. Aku hanya pergi mengambilnya. Huh, berengsek!” kata Oxi dalam hati.
“ Bagaimana tanggapanmu Nona Oxi, ia sungguh perhatian, betapa baiknya dia. Lalu sebenarnya bagaimana insiden itu berlangsung?”
Oxi memelas, ia tak mau mengingat kejadian itu. Menanggapi kebohongan Bryan, ia berpura-pura berterima kasih.
“ Aku ucapkan terima kasih atas perhatian Bryan, dan untuk insiden itu aku hanya ingin melupakannya. Karena ada campur tangan orang dalam insiden itu. Aku bukannya tenggelam tanpa sebab. Tapi aku sudah memaafkan orang itu,” lagi-lagi Oxi juga berbohong. Ia mengucapkan kata-kata itu sambil tersenyum tipis pada Bryan agar ia cepat sadar.
Bukannya sadar, Bryan malah. Memasang ekspresi meledek. Tunggulah pembalasan Oxi.
“ Nona Oxi, silahkan mengambil bola.”
Dia tahu dimana ia menyimpan pertanyaan serangan yang ia buat untuk Bryan. Ia memilih bola warna kuning. Warna yang Bryan benci.
“ Bagaimana kalau anda bacakan sendiri Nona?”
“ Baiklah, yak ini dia.” Ia mengeluarkan kertasnya.” Saat syuting Bryan tidak suka makan sayur, ia suka makan puding coklat. Jadi telah disiapkan sayur agar Bryan mau mencoba memakannya.”
Oxi melempar pandangan puas, Bryan tersudutkan. Keringat dinginnya mengucur deras. Oxi membuka kelemahannya di muka publik. Sayur dibawa naik ke atas panggung. Ada lobak, buncis, dan wortel, mereka sayur yang paling ditakuti Bryan.
“ Silahkan makan,....” kata Host
“ Aku tidak mau.”
“ Ayolah anda tunjukan keberanian anda?”
“ Tidak. Aku menolak untuk memakannya.”
Terjadi aksi lucu kejar-kejaran antara Host dan Bryan. Acara ini disiarkan secara langsung. Entah betapa menggelikan sekali, kalau Bryan yang dikenal sebagai orang yang sempurna malah bertingkah seperti ini. Hal ini membuat hati Oxi begitu puas. Ia tahu kalau cara ini memalukan, tapi ini jauh dari apa yang telah Bryan lakukan. Untuk sementara ini cukup bagi Oxi. Oxi sangat menikmati sepanjang acara ini berlangsung.
Selanjutnya bola terakhir yang akan diambil oleh Host sendiri. Ia mengambil bola biru, lalu langsung membacakannya.
“ Saat syuting Bryan sangat menolak  beradegan di pantai sampai-sampai ia mau pergi saat itu juga saking takutnya melihat kepiting, kerang, siput, dan hewan laut lainnya. Bagaimana kalau dia terdampar di laut?”
Satu lagi fakta menggelikan dari Bryan yang terkuak. Hal ini tentunya membuat Bryan kehilangan muka di hadapan kamera. Dalam hatinya ia ingin menghajar siapapun yang membuatkan pertanyaan konyol ini. Sepanjang pertanyaan yang merendahkan harga dirinya sebagai aktor ini, ia hanya bisa tertunduk malu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar