Tibalah
saat esok hari yang sangat dinantikan Oxi. Ia ingat semalam ia menyusun
rencana. Misinya hanyalah untuk mempermalukan Bryan dengan menunjukkan sifat
aslinya. Pertanyaan yang akan diajukan harus dibuat kru syuting sendiri.
Kesempatan ini yang ia ambil untuk mengerjai Bryan. Secara sengaja menjilat
teman krunya yang bertugas memampung pertanyaan dari semua kru. Oxi bersedia
menangani urusan pertanyaaan ini sendiri. Temannya itu terlena, ia pikir
tugasnya akan selesai begitu saja. Ia salah, Oxi tentu akan merubah isi semua
pertanyaan itu.
Di sesi pertama, hanya
ada pengenalan. Jadi sejauh ini Bryan masih aman.
“ Selamat pagi, selamat datang kembali
di acara kami, The Fun Show,.....,” riuh tepuk tangan penonton terlihat di
lokasi maupun oleh penonton di rumah.
“ Baiklah, pada episode kali ini kita
diberi kehormatan untuk mengunjungi lokasi syuting The Last Hope yang
fenomenal. Walaupun filmnya belum tayang, tapi pembuatan filmnya begitu
fenomenal. Film ini dimainkan oleh sederet artis muda berbakat kita. Mereka
adalah Bryan Aiden,...!!!!!” sambut si Host.
“ Halo, apa kabar? Saya Bryan Aiden
bersama anda,” di melempar senyum maut yang membuat penonton histeris. Dalam
hati, Oxi sedang muntah-muntah karenanya.
“ Anda sepertinya memang cocok sebagai
pemeran utama pria di film ini, anda begitu tampan,” puji Host
“ Berikutnya ada Nona muda Rose Lee,
yang menjadi tokoh kunci. Apa kabar Nona?”
“ Iya, baik. Apa kabar juga Tuan Cha
Min,” jawabnya ramah.
“ Baik, terima kasih. Anda baik sekali
Nona. O ya, kabarnya anda mendapat peran sebagai tokoh kunci dalam cerita ini?”
“ Benar sekali, tuan,” nadanya terdengar
agak sombong.
“
Tapi benarkah bila katanya anda akan meninggal di episode pertama?” tanya Host.
Rose agak tersentak tapi ia berusaha tersenyum dan meng-iya-kan pertanyaan itu.
Kali ini dalam hati Oxi terbahak-bahak. Sepertinya Host ini satu misi
dengannya. Pekerjaannya akan lebih mudah.
“ Selanjutnya ada Oxilica Sheeba, artis
pendatang baru yang sangat cantik ini,... silahkan nona perkenalkan diri
anda,...”
“ Halo, nama saya Oxilica. Mohon
bantuannya?” sapanya pada penonton dengan ramah. Ia tampak sangat percaya diri.
“ Haha, anda sangat ramah. Ini bagus
bagi pendatang baru seperti anda untuk mendapat fans ya?” kata Host
“ Ehm,..,” Oxi terkaget, tak ia sangka
si Host juga menggodanya dengan pertanyaan menjurus, “ iya benar. Aku harap
penonton menyukai saya,” ucapnya dengan wajah yang polos.”
“ Di sini anda berperan sebagai kekasih
Bryan, betul itu?”
“Kekasih? Puiihhh, tak akan ya.” Katanya
dalam hati. “ Jangan begitu, lebih tepatnya lawan main. Dalam cerita pada
akhirnya hubungan kami tidak akan berhasil.”
Pernyataanya membuat
penonton tersentak. Si Host kembali memegang kendali.
“ Wow! Pernyataan yang mengejutkan.
Sayang sekali, sepertinya penonton akan mengharapkan kalian bersama. Itu tadi
bocoran kecil yang sangat membuat penasaran.”
Sesi
selanjutnya masih tentang film yang dibahas bersama antara pemain dengan
sutradara, penulis, juga produser. Pembicaraan mulai dari proses penulisan
cerita, casting pemain, pemilihan lokasi, proses syuting dan lain-lain. Oxi
bicara sesuai porsinya dengan mahir. Begitu mahirnya hingga berulang kali ia
mendapat pujian. Pemain lain juga begitu, mereka menjawab apa saja yang
ditanyakan Host dengan tepat hingga semua berjalan lancar dan baik. Bryan mendengar sendiri bagaimana Oxi terpilih menjadi
pemeran wanita di sini. Ia baru sadar kalau selama ini dia salah.
“ Kabarnya ada bintang misterius yang
berperan sebagai tokoh yang ada hubungannya dengan Nona Oxi?”
“ Ya, itu benar. Bintang itu adalah
bintang terkenal sekarang ini. Kalian pasti sudah bisa menebak siapa orangnya. Aku
harap aktingnya bisa membantu Oxi sebagai pemula dalam karirnya. Menurutku jika
mereka beradu akting akan sangat mengesankan,” kata Produser.
“ O, hebat sekali anda Nona Oxi, untuk
memulai debut anda dibantu oleh bintang terkenal. Hebat! Saya salut.” Seketika
tepuk tangan penonton begitu riuh.
Pertanyaan demi pertanyaan dilanjutkan.
Host kembali bertanya pada Bryan.
“ Di film ini pasti ada adegan anda
kissing. Dengan siapa anda melakukan adegan ini? Nona Rose atau Oxi?”
Bryan
cengengesan, sekejab ia melirik Oxi. Lirikan itu membuat Oxi salah tingkah.
Host nampaknya menangkap maksud Bryan. Tapi Bryan menjawab dengan entengnya kalau
adegan kissing ini ia lakukan dengan dua pemain wanita sekaligus. Bisa besar
kepala dia.
“
Dengan dua-duanya,” katanya tegas tanpa malu apalagi basa-basi.
“
Menyejutkan sekali! Manakah yang paling berkesan dan mengapa?”
Bryan butuh berpikir panjang. Kali ini ia ingin
sedikit mempermalukan Oxi.
“ Dengan Rose pastinya. Ia lebih senior
dariku, dia bisa membawa aku ke dalam karakter itu dengan mudah. Aku harus
berterima kasih.”
“ Bagaimana dengan Nona Oxi?”
“ Dia masih malu-malu, adegan ini perlu
diulang sampai 5 kali. Dia sangat gugup,” kini ia sok tersenyum penuh arti.
“ Tidak, itu bohong. Hanya sekali dan
selesai. Bryan, kau jangan melebih-lebihkan.” Bantah Oxi.
“ Haha, baiklah. Aku bercanda. Aku tak
mau membuatmu diteror fansku nantinya.”
Semua tertawa, hanya
Oxi yang memerah karena malu setengah mati.
“ Bryan, saat ini anda sebagai idola
remaja. Apakah ada yang ingin anda sampaikan pada mereka mengenai film ini?”
“ Saya rasa tidak banyak yang bisa saya
sampaikan. Saya harap film ini bisa diterima dengan baik karena saya telah
berusaha semaksimal mungkin. Terima kasih.”
Biar
saja Bryan berkata begitu, toh pada akhirnya ia akan dipermalukan. Oxi bertekad
bulat kalau dia harus melakukan hal ini. Perbuatan Bryan tak termaafkan baginya
perbuatannya itu telah mencoreng harga dirinya pada debut pertamanya ini.
Mempermalukannya di depan artis senior yang sangat diseganinya bukanlah perkara
sepele. Maka dari itu ia harus melaksanakan rencana balas dendam.
Akhirnya
tiba juga saat yang paling dinanti Oxi. Saatnya memulai games. Bryan sebagai
target utama acara ini harus di beri
pertanyaan yang diambil secara acak dari bola-bola yang disiapkan oleh
kru. Pertanyaan ini diambil langsung oleh suara kru syuting yang selama ini
bekerja bersama mereka. Rose memperoleh kehormatan untuk mengambil pertanyaan
pertama. Ia memilih bola ungu. Host mengambil kertas pertanyaan itu dan
membacakannya.
“ Pertanyaan pertama dari bola yang
diambil Nona Rose, bagaimana sikap anda saat mengetahui bahwa Nona Oxi
tenggelam saat itu? Silahkan dijawab,.....”
Mata Bryan menyipit bagai setan saat
itu, tapi gaya bicaranya menyerupai malaikat, “Aku terkejut dan begitu
prihatin. Sayang saat itu aku sedang berada di perjalanan. Jadi aku tak tahu
apa yang terjadi dan rupanya Oxi tenggelam di laut.”
“ Bohong! Jelas dia yang membuatku pergi
ke laut. Hei, Bryan! Kamu yang membuang kerangku. Aku hanya pergi mengambilnya.
Huh, berengsek!” kata Oxi dalam hati.
“ Bagaimana tanggapanmu Nona Oxi, ia
sungguh perhatian, betapa baiknya dia. Lalu sebenarnya bagaimana insiden itu
berlangsung?”
Oxi
memelas, ia tak mau mengingat kejadian itu. Menanggapi kebohongan Bryan, ia
berpura-pura berterima kasih.
“ Aku ucapkan terima kasih atas
perhatian Bryan, dan untuk insiden itu aku hanya ingin melupakannya. Karena ada
campur tangan orang dalam insiden itu. Aku bukannya tenggelam tanpa sebab. Tapi
aku sudah memaafkan orang itu,” lagi-lagi Oxi juga berbohong. Ia mengucapkan
kata-kata itu sambil tersenyum tipis pada Bryan agar ia cepat sadar.
Bukannya sadar, Bryan
malah. Memasang ekspresi meledek. Tunggulah pembalasan Oxi.
“ Nona Oxi, silahkan mengambil bola.”
Dia
tahu dimana ia menyimpan pertanyaan serangan yang ia buat untuk Bryan. Ia
memilih bola warna kuning. Warna yang Bryan benci.
“
Bagaimana kalau anda bacakan sendiri Nona?”
“ Baiklah, yak ini dia.” Ia mengeluarkan
kertasnya.” Saat syuting Bryan tidak suka makan sayur, ia suka makan puding
coklat. Jadi telah disiapkan sayur agar Bryan mau mencoba memakannya.”
Oxi
melempar pandangan puas, Bryan tersudutkan. Keringat dinginnya mengucur deras.
Oxi membuka kelemahannya di muka publik. Sayur dibawa naik ke atas panggung.
Ada lobak, buncis, dan wortel, mereka sayur yang paling ditakuti Bryan.
“
Silahkan makan,....” kata Host
“
Aku tidak mau.”
“
Ayolah anda tunjukan keberanian anda?”
“
Tidak. Aku menolak untuk memakannya.”
Terjadi
aksi lucu kejar-kejaran antara Host dan Bryan. Acara ini disiarkan secara
langsung. Entah betapa menggelikan sekali, kalau Bryan yang dikenal sebagai
orang yang sempurna malah bertingkah seperti ini. Hal ini membuat hati Oxi
begitu puas. Ia tahu kalau cara ini memalukan, tapi ini jauh dari apa yang
telah Bryan lakukan. Untuk sementara ini cukup bagi Oxi. Oxi sangat menikmati
sepanjang acara ini berlangsung.
Selanjutnya
bola terakhir yang akan diambil oleh Host sendiri. Ia mengambil bola biru, lalu
langsung membacakannya.
“ Saat syuting Bryan sangat menolak beradegan di pantai sampai-sampai ia mau
pergi saat itu juga saking takutnya melihat kepiting, kerang, siput, dan hewan
laut lainnya. Bagaimana kalau dia terdampar di laut?”
Satu
lagi fakta menggelikan dari Bryan yang terkuak. Hal ini tentunya membuat Bryan
kehilangan muka di hadapan kamera. Dalam hatinya ia ingin menghajar siapapun
yang membuatkan pertanyaan konyol ini. Sepanjang pertanyaan yang merendahkan
harga dirinya sebagai aktor ini, ia hanya bisa tertunduk malu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar